COVID-19 Mengakselerasi Transformasi Digital Pendidikan Indonesia
Guru TIK SMA N 3 Tegal
Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi ke empat (revolusi industri 4.0) yang bisa ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan visual. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa revolusi industri 4.0 merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, namun menjadi peluang baru, sehingga Indonesia perlu mempersiapkan diri (Kemenperin.go.id.). Industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Secara garis besar, revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri. Artinya, semua proses produksi ditopang dengan internet.
Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 sejak tahun 2018. Berbagai perubahan yang muncul dan usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menghadapi dampak dari revolusi industri 4.0. Pendidikan adalah aspek yang sangat berperan dalam menyiapkan generasi dalam menyongsong tantangan era disrupsi atau era revolusi Industri 4.0 .
Era revolusi industri 4.0 menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendidikan sudah menerapkan teknologi digital dalam proses pembelajaran, sehingga mampu menembus batas ruang dan waktu. Perubahan dan perkembangan yang melaju dengan cepat memb
utuhkan persiapan sumber daya manusia (pendidik) yang memadai dengan kompetensi yang cukup agar mampu menyesuaikan dan bersaing skala global.
utuhkan persiapan sumber daya manusia (pendidik) yang memadai dengan kompetensi yang cukup agar mampu menyesuaikan dan bersaing skala global.
Realita yang ada tidak semua pendidik di Indonesia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi, hal ini banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya rendahnya pengetahuan pendidik akan teknologi juga mereka sudah terbiasa dengan konsep pembelajaran konvensional era tahun 80 atau 90-an.
Transformasi digital atau perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital, disektor pendidikan bukanlah suatu wacana baru di Indonesia. Berbagai perbincangan, seminar, workshop, regulasi pendukung dan upaya nyata menerapkan transformasi digital di lingkungan pendidikan telah banyak dilakukan beberapa tahun terakhir. Namun penerapan transformasi digital masih jauh dari harapan, baru sedikit institusi pendidikan yang siap dan mampu mengimplementasikan hal ini dengan baik, sebagian lagi masih terseok-seok bahkan berhenti dan hanya sekedar wacana saja.
Kurangnya progres kemajuan transformasi digital pendidikan ini bukan tanpa alasan, berbagai kendala yang dihadapi oleh institusi pendidikan saat akan mengimplementasikannya. Faktor utamanya adalah wilayah Indonesia yang begitu luas, sementara infrastruktur pendukung yang belum merata, keterbatasan sumber daya manusia juga dana, mental block (kebiasaan) dan sebagainya.
Transformasi digital jelas akan terhambat tanpa infrastuktur dan fasilitas teknologi pendukung yang memadai. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pendidik sebagai sumber daya manusia. Kompetensi pendidik dalam penguasaan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran masih belum memadai dan merata.
Masalah utamanya dalam hal ini sebenarnya bukan pada kurangnya kompetensi pendidik dalam menggunakan teknologi tetapi lebih mengarah pada faktor mental block (kebiasaan) sumber daya manusianya. Banyak pendidik yang maindsetnya merasa gaptek (gagap teknologi), usia menjadi alasan untuk sulit mengikuti transformasi digital, merasa sulit padahal belum mencoba. Hal ini didukung juga dengan situasi dan kondisi mereka masih bisa melakukan proses pembelajaran dengan cara konvensional. Fenomena ini banyak terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar institusi pendidikan.
Akhir tahun 2019 saat kota Wuhan dilanda pandemi covid-19 dan itu secara masif menyebar ke seluruh dunia tanpa kecuali Indonesia. Pandemi covid -19 ini sangat berperan dalam akselerasi (percepatan) transformasi digital pendidikan Indonesia. Satu sisi covid-19 adalah musibah yang sudah memberi dampak negatif hampir diseluruh sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Upaya pencegahan penyebaran virus ini pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lebih viral dengan istilah lockdown dengan berbagai hastag yang ada di media sosial #WorkFromHouse #StayAtHome #DirumahAja dan sebagainya. Sisi lain adanya pelaksanaan PSBB justu membawa dampak positif dibidang pendidikan karena memicu akselerasi proses transformasi digital.
Beberapa indikator akselerasi transformasi digital di bidang pendidikan (Suteki Technology.com, 2020) yaitu : 1). Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ), sejak adanya himbauan dan peraturan tentang physical distancing (jaga jarak) sebagai upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19 pada pertengahan bulan Maret 2020, dunia pendidikan menghentikan proses pembelajaran tatap muka di kelas. Aktivitas pembelajaran digantikan dengan belajar daring (online), hal ini memicu peningkatan aplikasi e-learning dalam pemberian materi belajar, forum diskusi, tugas, video conference, quiz, bahkan ujian online. Pelaksanaan PJJ dengan memanfaatkan aplikasi e-learning tentu saja memaksa pendidik untuk menggunakan berbagai perangkat dan media pendukung belajar online. Terlepas dari berbagai kendala dan keterbatasan saat melakukan PJJ, pelaksanaan belajar online selama pandemi sangat berperan meningkatkan kompetensi pendidik dalam transformasi digital pendidikan. Bulan April 2020 hampir semua institusi pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh secara online.
2). Maraknya Kegiatan Webinar Berkualitas, Webinar (web seminar) yaitu seminar yang dilakukan melalui aplikasi berbasis internet misalnya zoom, google meet, webex dan lain-lainnya. Pelaksanaan Webinar ini memungkinkan terjadinya proses knowledge transfer tanpa batasan jarak dan ruang. Maraknya webinar akibat pembatasan aktivitas tatap muka untuk pencegahan covid-19 mengindikasikan perkembangan proses transformasi digital pendidikan Indonesia,
3). Work From Home dan Koordinasi Jarak Jauh, kegiatan yang dilakukan di institusi pendidikan tidak hanya proses pembelajaran, terdapat begitu banyak aktivitas penunjang kelancaran kegiatan pendidikan diantaranya rapat koordinasi dengan sebuah tim, penelitian dan pengabdian masyarakat (untukperguruan tinggi). Work from Home (WFH) adalah sebuah keniscayaan saat pandemi namun bagaimana cara berkoordinasi apabila team work membutuhkannya? Saat physical distancing harus dilaksanakan tidak mungkin rapat bersama tim dalam satu ruangan besar dalam membahas suatu topik, dan bekerja tanpa koordinasi tidak mungkin dibiakan. Saat ini melakukan koordinasi rapat jarak jauh menjadi hal yang familiar dilakukan tentu saja dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi yang tersedia. Aplikasi video conference menjadi populer saat ini untuk mendukung pelaksanan rapat online,
4). PPDB dan Penerimaan Mahasiswa Baru Online, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 dilakukan secara online. Hal ini menjadi wajib dilakukan walaupun dengan segala kekurangan dan keterbatasan pelaksanaanya tetapi sisi positifnya adalah semua pihak semakin menyadari manfaat transformasi digital untuk menunjang kemajuan instansi pendidikan masing-masing,
5). Menyadari pentingnya Sistem Informasi managemen Akademik Kampus dan Sekolah, berbagai kegiatan pembelajaran jarak jauh, layanan akademik, dan keuangan secara online tentu membutuhkan sistem informasi manajemen akademik yang baik dan tangguh. Banyak pertimbangan penggunaan sistem informasi manajement akademik baik kampus maupun sekolah saat kondisi normal. Covid-19 merubah paradigma itu, saat ini pemakaian aplikasi sistem informasi akademik menjadi sebuah keniscayaan. 6). Kegiatan Transformasi digital lainnya, saat covid-19 ini berbagai aktivitas transformasi digital pendididkan lainnya juga berkembang pesat. Semua tidak menginginkan pandemi ini berlarut-larut. Kita semua berharap dan berdo’a agar hal ini sefer aberakhir dan bisa beraktivitas kembali, namun selalu ada hikmah besar dibalik sebuah tragedi. Kita para pendidik harus tetap berjuang untuk memajukan masa depan bangsa dengan ikut mencerdaskan anak bangsa.
Komentar
Posting Komentar