Circuit Learning Tingkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Guru Bahasa Indonesia SMA N 3 Tegal
Keterampilan
berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas empat aspek, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan tersebut
harus dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya
mengajarkan bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga
mengajarkan sastra Indonesia. Pembelajaran sastra Indonesia sangat penting bagi
peserta didik karena dengan mengenal sastra, peserta didik secara tidak
langsung akan melestarikan budaya Indonesia. Dengan belajar sastra, peserta
didik juga mampu mengenali beragam jenis kehidupan, karena sastra dapat
mengupas berbagai macam sisi kehidupan berdasarkan pengalaman pengarangnya.
Salah satu pembelajaran sastra pada
tingkat SMA yaitu pembelajaran menulis cerpen. Sesuai kurikulum 2013 yang
menjadi acuan di SMA Negeri 3 Kota Tegal, pembelajaran menulis cerpen pada
kelas XI dilaksanakan di semester 1 dengan KD 4.9. Mengonstruksi sebuah cerita
pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
Pada umumnya peserta didik merasa
kesulitan untuk menuangkan ide ke dalam bentuk cerita pendek (cerpen). Sulit
menuangkan ide dan sulit merangkai kalimat selalu menjadi kendala bagi peserta
didik untuk menulis, sehingga banyak yang mentah dalam menulis cerpen meskipun
sebenarnya ide sudah di angan-angan. Hasil menulis cerpen peserta didik masih
kurang maksimal. Penggambaran setting, plot, dan penokohan masih kurang tajam.
Penggunaan bahasanya pun masih kurang enak untuk diikuti, kaku, dan monoton.
Bahkan terkadang antaraparagraf tidak
nyambung sehingga ceritanya sulit untuk dicerna. Hal tersebut dialami pada
peserta didik kelas XI IPS I SMA Negeri 3 KotaTegal.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
maka penulis menggunakan metode Sircuit Learning dalam pembelajaran
menulis cerpen. Circuit Learning adalah model pembelajaran yang
memaksimalkan pemberdayaan pemikiran dan perasaan. Circuit learning memiliki
arti pembelajaran yang dilakukan secara urut sesuai tahapan-tahapannya dari
yang terendah kemudian menuju ke yang rumit. Model pembelajaran ini dimulai
dari pemecahan masalah secara bersama (tanya jawab tentang topik yang akan
dipelajari), pemecahan masalah secara berkelompok (penyajian gambar dan
pembuatan peta konsep), dan pemecahan masalah secara individu (pengembangan
peta konsep). Metode ini dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam
merangkai kata dengan bahasa sendiri dan melatih peserta didik untuk fokus pada
gambar yang disajikan guru (Huda, 2013:311).
Langkah-langkah dalam pembelajaran
menulis cerpen dengan metode Circuit Learning adalah sebagai berikut:
apesepsi, tanya jawab yang berhubungan dengan topik, guru menempelkan gambar
sesuai dengan topik, peserta didik dibentuk kelompok, peserta didik secara
berkelompok membuat peta konsep sesuai dengan gambar yang disiapkan guru, peserta
didik mempresentasikan peta konsep yang telah dibuat, peserta didik secara
individu mengembangkan peta konsep dengan kalimat sendiri menjadi sebuah
cerpen.
Model pembelajaran Circuit
Learning termasuk dalam model pembelajaran yang mengutamakan kegiatan
berpikir dan berbasis masalah. Model ini cocok untuk pembelajaran bahasa karena
memanfaatkan diskusi kelompok sehingga terdapat kegiatan berpikir dan
pengungkapan pikiran menggunakan bahasa sendiri. Dalam kegiatan berpikir juga
terdapat pengimajinasian masalah-masalah yang dibahas dalam diskusi. Peserta
didik juga dituntut untuk lebih banyak aktif menulis. Peserta didik dapat
membuat konsep-konsep dari sebuah gambar yang disajikan. Dari gambar tersebut
peserta didik mencoba berimajinasi tentang suatu kejadian atau peristiwa dan
menuliskannya berdasarkan peta konsep. Peta konsep tersebut akan membantu
memunculkan ide-ide peserta didik untuk menulis. Peserta didik mencoba membuat
peta konsep yang berisi unsur-unsur dalam cerpen. Dari peta konsep tersebut
peserta didik mengembangkannya menjadi sebuah cerpen.
Dengan menggunakan model Circuit Learning, peserta didik lebih kreatif merangkai kata-kata menjadi kalimat padu dengan bahasa sendiri dan melatih untuk fokus pada gambar yang disajikan dan peta konsep yang dibuatnya. Sehingga terciptalah sebuah karya sastra berupa cerpen yang menarik. Pemunculan ide kreatif sangat mewarnai hasil cerpennya. Begitu juga penggambaran setting, alur, dan penokohan, serta unsur intrinsik lainnya lebih bagus dari sebelumny
Komentar
Posting Komentar