Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) saat Pandemi Corona

 

Webinar Guru BK Siap  Berperan di Masa Pandemi 

Mohammad Sidik, S.Pd

Guru BK SMA N 3 Tegal

Penanganan wabah virus corona Covid-19 ternyata bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan saja. bimbingan dan Konseling pun punya peranan dalam mengatasi ketidakpastian situasi dan kondisi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Penanganan wabah pandemi Covid-19 ini perlu didukung oleh semua pihak agar para tenaga kesehatan yang sedang berjuang dengan segenap pikiran yang sangat menguras tenaga mampu membuahkan hasil yang maksimal dengan bantuan kita semua.

Saat Surat Edaran Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang menjelaskan bahwa sejak tanggal 16 Maret 2020 kegiatan pembelajaran mandiri di rumah masing-masing dengan model jarak jauh melalui sistem online / daring, otomatis semua kegiatan siswa di sekolah ditiadakan, hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi para siswa dengan kelanjutanpendidikan mereka ke perguruan tinggi. Harus ada peran guru BK yang membuat mereka tenang selama menjalani social distancing  karena  wabah COVID-19 ini.

Peran guru BK sangat vital dalam membantu mengarahkan siswa menentukan peminatan jurusan yang akan dipilih dalam perguruan tinggi sehingga tidak salah pilih dalam peminatannya. Kerap kali siswa memilih jurusan atas dasar ikut-ikutan dengan temannya. Hasil konseling juga bertujuan agar siswa sukses ke pendiidkan tingkat yang lebih tinggi. Saat penerapan social distancing  ini, guru BK harus proaktif menghubungi siswa untuk selalu mengikuti perkembangan informasi tentang perguruan tinggi yang tentu saja harus dimulai dari guru BK itu sendiri dalam mengemas perkembangan informasi berbagai perguruan tinggi yang dibutuhkan siswa. Setelah pengumuman penerimaan SNMPTN masih banyak siswa yang tidak lolos dan kebingungan dalam menentukan langkah selanjutnya. Saat seperti inilah peran guru BK sangat dinantikan oleh siswa sehingga kebingungan mereka dalam menentukan langkah selanjutnya bisa terarah dengan benar dan tidak salah langkah. 

Perkembangan teknologi yang sangat pesat memberi ruang gerak yang cukup lebar bagi guru BK dalam menunjang perannya untuk mendampingi para siswa saat harus menentukan pilihan jurusan maupun pemilihan perguruan tinggi mana yang sesuai dengan kemampuan dan minat para siswa. Berbagai macam media yang berbasiskan teknologi dapat digunakan oleh guru BK dalam berperan melakukan bimbingan dan konseling saat pandemik COVID-19 ini diantaranya whatsapp grup siswa, facebook grup, atau media sosial lainnya.

Media sosial yang berkembang saat ini mampu menjadikan siswa dan guru dalam melakukan bimbingan dan konseling  lebih mudah hanya saja kegiatan ini harus diawali dari guru BK secara proaktif agar para siswa tersadar bahwa situasi social distancing  bukan waktunya untuk liburan atau bermalas-malasan tetapi kegiatan harus tetap berjalan hanya saja tidak ada kegiatan seperti saat kondisi normal. Pemberian materi yang berkaitan dengan informasi berbagai perguruan tinggi akan membuat siswa memilih sesuai dengan kemampuan dan0  minat mereka dan apabila membutuhkan layanan bimbingan dan konseling, guru BK bisa melakukan kegiatan konseling melalui video conference  secara masal agar lebih efektif dengan menggunakan berbagai aplikasi yang ada di internet (misal: webex, zoom, VC line atau WA dll) atau bisa juga melakukan telepon secara personal tergantung dari kebutuhan para siswa.

Dengan kegiatan semacam ini dimungkinkan para siswa akan terbuka pikirannya dan mau aktif melakukan bimbingan dan konseling secara intensif sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain melakukan bimbingan dan konseling tentang perguruan tinggi juga bagi para siswa yang memiliki permasalahan pribadi, kondisi saat ini mereka sangat membutuhkan tempat untuk mencurahakan kegelisahan sementara suasana social distancing menyebabkan para siswa yang biasanya bergaul dengan sesama teman sebaya menjadi berkurang. Saat seperti inilah peran guru BK menjadi sangat penting, kondisi labil siswa yang membutuhkan perhatian bisa tersalurkan dengan baik.